OLEH: AGUNG PRIBADI Namanya Abdullah Ibnu Umar RA (radhiyallahu Anhu). Dia putra Umar Ibnu Khaththab RA AL Faruq. Ada dua orang yang Sh...
OLEH: AGUNG PRIBADI
Namanya Abdullah Ibnu Umar RA (radhiyallahu Anhu). Dia putra Umar Ibnu Khaththab RA AL Faruq. Ada dua orang yang Shahabat yang dianggap ahli fiqh utama yaitu Abdullah Ibnu ABbas dan Abdullah Ibnu Umar.
Ibnu Umar sangat mencintai Rasululllah SAW. Sebagai buktinya segala tindak tanduk Rasulullah SAW diikutinya, sebagaimana hadits Rasulullah, “Barangsiapa mencintai aku ikutilah aku”.
Sampai sampai ketika Unta Rasulullah memutar dua kali setelah itu Rasulullah sholat 2 raka’at diikutinya juga.
Padalah mayoritas shahabat memandang unta memutar itu bisa jadi karena mencari posisi yang nyaman atau karena pegal sehingga tidak langsung duduk. Sehingga hal itu bukan syariat. Tapi Ibnu Umar tetap mengikutinya. Saking cintanya kepada Rasulullah.
Sekarang bagaimana dengan kita? Gak usah kitalahm saya, agung pribadi yang menulis ini bagaimana. Yang sudah jelas-jelas syariat saja belum tentu diikuti. Nabi tahajjud, dhuha, Shalat Rawatib, Sholat berjamaah di masjid, iktikaf di 10 hari terkahir Ramadhan, puasa senin kamis, puasa di pertengahan bulan. Tapi tidak diikuti atau belum diikuti. Ya Allah ampunilah saya.
Nabi Muhammad berperang, Nabi Muhammad berinfaq.
Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk [340] satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk [341] dengan pahala yang besar, (QS AN NIsa ayat 95)
Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini. Mengaku cinta kepada-Mu mengaku cinta kepada Rasul-Mu tapi tidak mengikutinya.
Wallau A”lam BIsh Shawab.
Sampai sampai ketika Unta Rasulullah memutar dua kali setelah itu Rasulullah sholat 2 raka’at diikutinya juga.
Padalah mayoritas shahabat memandang unta memutar itu bisa jadi karena mencari posisi yang nyaman atau karena pegal sehingga tidak langsung duduk. Sehingga hal itu bukan syariat. Tapi Ibnu Umar tetap mengikutinya. Saking cintanya kepada Rasulullah.
Sekarang bagaimana dengan kita? Gak usah kitalahm saya, agung pribadi yang menulis ini bagaimana. Yang sudah jelas-jelas syariat saja belum tentu diikuti. Nabi tahajjud, dhuha, Shalat Rawatib, Sholat berjamaah di masjid, iktikaf di 10 hari terkahir Ramadhan, puasa senin kamis, puasa di pertengahan bulan. Tapi tidak diikuti atau belum diikuti. Ya Allah ampunilah saya.
Nabi Muhammad berperang, Nabi Muhammad berinfaq.
Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk [340] satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk [341] dengan pahala yang besar, (QS AN NIsa ayat 95)
Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini. Mengaku cinta kepada-Mu mengaku cinta kepada Rasul-Mu tapi tidak mengikutinya.
Wallau A”lam BIsh Shawab.
COMMENTS