OLEH AGUNG PRIBADI Saya pernah bercanda meledek seseorang, sebut saja si A. Ternyata yang marah besar si B. Ya jelas saja karena A adal...
OLEH AGUNG PRIBADI
Saya pernah bercanda meledek seseorang, sebut saja si A. Ternyata yang marah besar si B. Ya jelas saja karena A adalah kekasih B dan si B sangat mencintainya. Wajar saja si B begitu. Begitulah cinta.
Nah sekarang kita mengaku beriman apa ciri-ciri orang beriman?
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al Baqarah [2]: 165)
“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA.” dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah [9]: 26)
Pada ayat yang pertama disebut, cirri orang beriman adalah amat sangat cintanya kepada Allah. Pada ayat kedua cirri orang berimah adalah mencainta Allah, Rasul-Nya dan, jihad melebihi cinta kepada yang lain.
Berati kalau kita beriman harusnya kita marah besar ketika Allah, Rasul-Nya dan jihad diledek dan dihina.
Di Denmark ada Koran yang membuat karikatur yang menhina Rasulullah SAW.
Di Pangkalan tentara AMerika di Guantanamo, AL Qur-an dimasukkan ke dalam WC. Tokoh-tokoh liberal juga mengatakan AL Qur-an sudah tidak sesuai dengan zaman dan harus direvisi.
Syariat Allah dihina. Sunnah Rasul diolok-olok bahkan hubungan suami-istri di malam Jumat sering dibercandakan dengan menyebutnya Sunnah Rasul seolah-oleh Sunnah Rasul hanya itu.
ADa pejabat di Indonesia yang mengatakan bahwa kalau orang bejenggot, celana menggantung pakai gamis, wanitanya pakai cadar dibilang begitulah ciri-ciri teroris.
Stempel Rasulullah dihina. Bendera Rasulullah dihina. Bendera tauhid dihina. Jihad dihina, diolok-olok, dilarang-larang, ditahan tahan. SEmua jihad disebut terorisme, semua mujahid disebut teroris.
Mengebom di wilayah damai seperti di Indonesia itu dilarang, demikian isi video Abu Bakar Ba’asir di youtube. Beberapa alumni Afghanistan juga mengatakan tidak boleh berperang dan membom di wilayah damai seperti Indonesia.
Tidak ada maksud saya membela teroris. Tapi jangan menyamaratakan bahwa orang-orang yang melaksanakan Sunnah Rasul disebut teroris.
Sekarang kita mengaku beriman, apakah kita marah, tidak usah marah besar, marah sedikit saja ketika Allah, Rasul-Nya, dan jihad dihina?
Seharusnya kita malu kalau kita tidak marah. Sebesar apakah iman kita?
Wallahu A”lam BIsh Shawab
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah.” (QS. Al Baqarah [2]: 165)
“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA.” dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah [9]: 26)
Pada ayat yang pertama disebut, cirri orang beriman adalah amat sangat cintanya kepada Allah. Pada ayat kedua cirri orang berimah adalah mencainta Allah, Rasul-Nya dan, jihad melebihi cinta kepada yang lain.
Berati kalau kita beriman harusnya kita marah besar ketika Allah, Rasul-Nya dan jihad diledek dan dihina.
Di Denmark ada Koran yang membuat karikatur yang menhina Rasulullah SAW.
Di Pangkalan tentara AMerika di Guantanamo, AL Qur-an dimasukkan ke dalam WC. Tokoh-tokoh liberal juga mengatakan AL Qur-an sudah tidak sesuai dengan zaman dan harus direvisi.
Syariat Allah dihina. Sunnah Rasul diolok-olok bahkan hubungan suami-istri di malam Jumat sering dibercandakan dengan menyebutnya Sunnah Rasul seolah-oleh Sunnah Rasul hanya itu.
ADa pejabat di Indonesia yang mengatakan bahwa kalau orang bejenggot, celana menggantung pakai gamis, wanitanya pakai cadar dibilang begitulah ciri-ciri teroris.
Stempel Rasulullah dihina. Bendera Rasulullah dihina. Bendera tauhid dihina. Jihad dihina, diolok-olok, dilarang-larang, ditahan tahan. SEmua jihad disebut terorisme, semua mujahid disebut teroris.
Mengebom di wilayah damai seperti di Indonesia itu dilarang, demikian isi video Abu Bakar Ba’asir di youtube. Beberapa alumni Afghanistan juga mengatakan tidak boleh berperang dan membom di wilayah damai seperti Indonesia.
Tidak ada maksud saya membela teroris. Tapi jangan menyamaratakan bahwa orang-orang yang melaksanakan Sunnah Rasul disebut teroris.
Sekarang kita mengaku beriman, apakah kita marah, tidak usah marah besar, marah sedikit saja ketika Allah, Rasul-Nya, dan jihad dihina?
Seharusnya kita malu kalau kita tidak marah. Sebesar apakah iman kita?
Wallahu A”lam BIsh Shawab
COMMENTS