Oleh: Agung Pribadi Semalam saya mendapat sms yang intinya teman saya ini sedang menghadapi masalah yang sangat besar. Saya jawab k...
Oleh: Agung Pribadi
Semalam saya mendapat sms yang intinya teman saya ini sedang menghadapi masalah yang sangat besar.
Saya jawab ke dia untuk mengatakan kepada masalah besar bahwa kita punya Allah Yang Maha Besar. Ketika kita mendapatkan masalah besar, jangan berdoa supaya mendapat masalh kecil tapi berdoalah supaya dijadikan orang besar.
Untuk orang besar masalah sebesar apapun, kecil bagi dia.
Serahkan masalah kepada penciptanya yaitu Allah. Sering-sering datangi rumah Allah (MAsjid) untuk sholat wajib terutama kalau dia laki-laki. Temui Allah dalam tahajjud. Syukur-sykur bisa ajak anggota keluarga yang lain.
Mulailah sering-sering berinterakksi dengan surat cinta dari Allah yaitu AL QUr-an. Targetkan membaca AL Qur-an sehari berapa ayat begitu. Baca dengan artinya dan tafsirnya. Karena AL Qur-an itu syifa (obat).
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Al Qur’an adalah obat mujarab untuk hati. Al Qur’an menjadi obat bagi hati yang terkena syubhat (racun pemikiran) dan syahwat (nafsu jelek untuk maksiat). Dalam Al Qur’an terdapat penjelas, di mana kebatilan dienyahkan oleh kebenaran. Penyakit syubhat yang merusak bisa enyah (pergi) karena adanya ilmu dan keinginan (yang baik), di mana hakikat sesuatu begitu jelas karenanya. Dalam Al Qur’an terdapat berbagai hikmah yang bisa dipetik, terdapat berbagai nasehat yang baik untuk memotivasi dalam beramal dan menakut-nakuti dari berbuat kejelekan. Dalam Al Qur’an juga terdapat kisah-kisah yang bisa diambil ‘ibroh(pelajaran) sehingga hati pun menjadi baik. Al Qur’an begitu memberi semangat hati pada hal-hal yang bermanfaat dan memperingatkan pula dari hal-hal yang membahayakan.
Al Qur’an adalah obat mujarab untuk hati. Al Qur’an menjadi obat bagi hati yang terkena syubhat (racun pemikiran) dan syahwat (nafsu jelek untuk maksiat). Dalam Al Qur’an terdapat penjelas, di mana kebatilan dienyahkan oleh kebenaran. Penyakit syubhat yang merusak bisa enyah (pergi) karena adanya ilmu dan keinginan (yang baik), di mana hakikat sesuatu begitu jelas karenanya. Dalam Al Qur’an terdapat berbagai hikmah yang bisa dipetik, terdapat berbagai nasehat yang baik untuk memotivasi dalam beramal dan menakut-nakuti dari berbuat kejelekan. Dalam Al Qur’an juga terdapat kisah-kisah yang bisa diambil ‘ibroh(pelajaran) sehingga hati pun menjadi baik. Al Qur’an begitu memberi semangat hati pada hal-hal yang bermanfaat dan memperingatkan pula dari hal-hal yang membahayakan.
Firman Allah dalam QS Yunus : 57
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”.
Waktu tahun 1995 saya dan kawan-kawan UI membuat album religious, salah satu lagunya adalah karangan Sunan Bonang yaitu Tombo ATi (Obat Hati). Dalam Syairnya disebutkan:
Tombo ATi iku ono limang perkoro
(Obat Hati itu ada lima perkara)
(Obat Hati itu ada lima perkara)
Kaping Pindo Wong Kang SHoleh Kumpulono (Yang pertama berkumpullah dengan orang sholeh)
Benar sekali. Kalau kita bergaul dengan orang sholeh. Dia belom ngomong aja hati sudah adem. APalagi mendengarkan dia ngomong.
Kaping Pisan moco Qur-an lan maknane (Yang kedua membaca Qur-an dan maknanya) Seperti yang sudah dibahas di atas.
kaping pindo sholat wengi lakonono (Yang ketiga sholat malam dirikanlah)
kaping papat kudu weteng ingkang luwe (Yang keempat perbanyaklah berpuasa)
kaping limo dzikir wengi ingkang suwe (Yang kelima Zikir malam kumandangkanlah)
Walaupun masalah belum hilang tapi terbentuk kebiasaan baru di atas maka hal itu bukan masalah melainkan berkah karena kesulitan itu sudah membuat kita lebih dekat kepada Allah.
Demikian lebih kurang yang saya jawab dalam sms. Wallahu A”lam BIsh Shawab.
COMMENTS