#AriKinoysanTips MENULIS sekarang ini adalah kebiasaan banyak orang. Sehari-hari, setiap orang menulis untuk SMS, BBM, email, blog, dan ...
#AriKinoysanTips
MENULIS sekarang ini adalah kebiasaan banyak orang. Sehari-hari, setiap orang menulis untuk SMS, BBM, email, blog, dan media sosial. Tanpa sadar mereka berusaha menulis sebaik-baiknya. Mereka menulis untuk berkomunikasi dan dokumentasi kehidupan mereka. Sejatinya, menulis bukan sekedar mengkomunikasikan GAGASAN PRIBADI, tetapi juga menghasilkan KONSEP YANG BARU, yang bisa dinikmati orang lain. Kalau seseorang buruk dalam menulis, sebenarnya dia telah kehilangan konsep baru yang akan disampaikan kepada orang lain.
Meskipun tiap hari orang begitu sibuk menulis di berbagai media yang dekat dengan mereka, toh mereka selalu saja BERALASAN dengan sejuta kosakata bila diminta untuk MENULIS. Yang tidak ada waktulah, yang tidak bisa menulislah, yang tidak ada idelah, yang bukan pekerjaannyalah, yang butuh ide dan kreativitas tingkat tinggilah, dst. Mereka lupa bahwa MENULIS adalah MENULIS. Sesimpel mereka MENULIS di media yang mereka gunakan setiap harinya.
Kasus ini terjadi karena mereka TERLALU KHAWATIR terhadap SESUATU yang TIDAK MEREKA TAHU. Mereka takut dianggap sok kreatif, takut tulisannya JELEK, takut AKAN DITERTAWAKAN, takut TIDAK LAYAK, dst. Ada banyak ketakutan dan kegalauan dalam menulis sehingga mereka pilih MENARIK DIRI dan TIDAK MENULIS, meskipun di BENAKNYA ada SEJUTA IDE KREATIF yang ingin dikeluarkan. Padahal, mungkin saja kalau mereka benar-benar menulis, KUALITAS TULISAN mereka sangat BAGUS. Tapi mereka sudah ketakutan dengan banyak hal yang tidak mereka tahu.
Jadi, BIJAKSANALAH. Menulislah SESEDERHANA dan SEMUDAH anda menulis dalam KEHIDUPAN SEHARI-HARI anda. Bukan saya mengajak anda semua untuk menjadi penulis, tapi menulis tetap akan berguna sebagai REKAM JEJAK hal yang berharga dalam hidup anda. Saya tidak rajin menulis SMS atau BBM, tidak rajin mengisi blog dan media sosial, karena menurut saya menulis dengan buku atau untuk teve dan film sangat efektif untuk menyampaikan pemikiran saya sekaligus mudah untuk survive dengan cara yang menyenangkan.
Hari Minggu lalu, 21 April adalah hari Kartini. Sejak lama, banyak pihak yang mempertanyakan kenapa harus Kartini yang dipilih sebagai pahlawan kemajuan perempuan Indonesia. Kenapa bukan Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Christina Martha Tiahahu, atau Nyi Ageng Serang, dll yang menurut banyak versi lebih banyak kiprahnya bagi kaum perempuan Indonesia
Betul, Kartini memang tidak melakukan hal-hal besar dalam bentuk perubahan atau peperangan fisik seperti perempuan-perempuan hebat yang disebutkan. Kartini hanya menulis surat kepada sahabat-sahabatnya di Eropa, berkaitan dengan pemikirannya tentang perempuan. Surat-surat itulah yang dikumpulkan oleh J.H Abendanon dalam buku “Door Duisternis tot Licht” (1911) yang kemudian diterjemahkan oleh Arminj Pane dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang” Balai Pustaka (1922).
Sejak itulah pemikiran Kartini tentang perempuan tersebar luas di Nusantara dan kemudian dengan Keputusan Presiden No 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai salah satu pahlawan nasional dan jadilah 21 April hari kelahiran Kartini diperingati sebagai hari nasional.
Bagaimana dengan perempuan hebat lainnya yang disebutkan oleh berbagai versi? Tentu saja, mereka tidak menulis. Oleh karena itu, apa yang mereka lakukan hanya bisa dikenali dari identifikasi yang dilakukan orang lain, yang sangat beragam dan tidak otentik pemikiran pribadi masing-masing perempuan hebat tersebut. Nyatanya itu tidak cukup kuat untuk menyebut mereka sebagai peletak dasar kemajuan pemikiran perempuan Indonesia. Rekam jejak tertulis sebagai bukti otentik pemikiran mereka tidak ada.
Lalu, kenapa TIDAK MENULIS? Apapun pekerjaan anda, MENULISLAH. REKAM JEJAK SEJARAH anda pribadi agar segala sesuatu yang berharga, bisa dinikmati dan dimanfaatkan banyak orang di masa mendatang. Ilmu seluas apapun, kalau tidak anda tulis dan tidak anda sebarluaskan, akan hancur dan musnah begitu anda mati. Jadi, masih beralasan juga untuk TIDAK MENULIS? Tidak usah khawatir terhadap segala sesuatu yang tidak anda tahu. MENULIS simpel saja seperti sehari-hari menulis di media yang anda gunakan untuk berkomunikasi.
Happy Writing, be a Good Writer
*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
Ari Kinoysan Wulandari
*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
Ari Kinoysan Wulandari
COMMENTS