OLEH: AGUNG PRIBADI Namanya Mush’ab bin Umair RA (Radhiyallahu ‘Anhu). Ketika masa jahiliyah dia adalah orang yang penampilannya dendi ...
OLEH: AGUNG PRIBADI
Namanya Mush’ab bin Umair RA (Radhiyallahu ‘Anhu). Ketika masa jahiliyah dia adalah orang yang penampilannya dendi dan perlente (berbaju rapih dan mahal).
Orang tuanya sangat kaya dan memanjakannya dengan harta yang banyak. Mush’ab pun sangat mencintai orang tuanya, terutama ibunya. Mush’ab sangat dekat dengan ibunya.
Dia dijuluki raja pesta seperti ungkapan iklan “Gak ada lo gak rame”. Ya setiap ada pesta di Mekkah semua penyelenggara sangat mengharapkan Mush’ab hadir. Suasana pesta jadi meriah dan asyik kalau ada Mush’ab.
Diapun dijuluki pemuda paling ganteng di Mekkah. Gadis-gadis Mekkah pada naksir dan membicarakannya. Gadis-Gadis Mekkah memperebutkan cintanya.
Mush’ab pun kemudian masuk Islam termasuk orang-orang yang paling awal masuk Islam. Orangtua nya marah. Ibunya menyuruhnya meninggalkan Islam. Mush’ab menolak. Ibu Mush’ab mengancam akan bunuh diri di depan Mush’ab.
Mush’ab berkata, “Wahai Ibu, sungguh sakit melihat ibu tergores sedikit saja, apalagi melihat ibu meninggal di hadapanku. Tapi seandainya nyawa ibu ada sepuluh dan keluar satu persatu di depanku. Imanku tidak akan goyah.
Aku lebih mencintai Allah, Rasul-Nya dan perjuangan Islam”
Fasilitas kekayaan buat Mush’ab pun dicabut. Pada saat itu beberapa sahabat memberikan kesaksian bahwa mereka melihat Mush’ab sering memakai baju yang tambalannya banyak. Gadis-Gadis Mekkah pun menjauh. Tapi iman Mush’ab tidak goyah.
Ketika perang Badar, saudara Mush’ab yang ada di pihak Musyrikin Quraisy tertawan. Ibu Mush’ab sangat khawatir. Rasulullah sudah menyerahkan saudara Mush’ab kepadanya.
Artinya kalaupun mau dibebaskan dengan gratis pun bisa. Kalau dibebaskan , orang yang dicintai Mush’ab yaitu ibunya pasti akan bahagia. Mush’ab tahu itu.
Mush’ab berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu orang ini (berarti ibu Muh’ab juga-pen) adalah orang yang sangat kaya. Mintalah tebusan yang sangat besar dan hasilnya untuk perjuangan Islam”.
Ya. Walapun Mush’ab sangat mencintai ibunya. Tapi cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan Perjuangan Islam jauh lebih besar.
Mush’ab melaksanakan Surat At Taubah ayat 24 “Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”
Ketika Mush’ab wafat ia tidak punya harta. Untuk menutupi jenazahnya pun hanya ada selembar kain yang pendek. Kalau kepalanya ditutupi kakinya kelihatan. Kalau kakinya ditutupi kepalanya kelihatan.
Subhanallah seorang anak orang kaya rela meninggalkan semua kemewahan demi cintanya kepada Allah Rasul-Nya dan perjuangan Islam. Wallahu A’lam Bish Shawab.
Dia dijuluki raja pesta seperti ungkapan iklan “Gak ada lo gak rame”. Ya setiap ada pesta di Mekkah semua penyelenggara sangat mengharapkan Mush’ab hadir. Suasana pesta jadi meriah dan asyik kalau ada Mush’ab.
Diapun dijuluki pemuda paling ganteng di Mekkah. Gadis-gadis Mekkah pada naksir dan membicarakannya. Gadis-Gadis Mekkah memperebutkan cintanya.
Mush’ab pun kemudian masuk Islam termasuk orang-orang yang paling awal masuk Islam. Orangtua nya marah. Ibunya menyuruhnya meninggalkan Islam. Mush’ab menolak. Ibu Mush’ab mengancam akan bunuh diri di depan Mush’ab.
Mush’ab berkata, “Wahai Ibu, sungguh sakit melihat ibu tergores sedikit saja, apalagi melihat ibu meninggal di hadapanku. Tapi seandainya nyawa ibu ada sepuluh dan keluar satu persatu di depanku. Imanku tidak akan goyah.
Aku lebih mencintai Allah, Rasul-Nya dan perjuangan Islam”
Fasilitas kekayaan buat Mush’ab pun dicabut. Pada saat itu beberapa sahabat memberikan kesaksian bahwa mereka melihat Mush’ab sering memakai baju yang tambalannya banyak. Gadis-Gadis Mekkah pun menjauh. Tapi iman Mush’ab tidak goyah.
Ketika perang Badar, saudara Mush’ab yang ada di pihak Musyrikin Quraisy tertawan. Ibu Mush’ab sangat khawatir. Rasulullah sudah menyerahkan saudara Mush’ab kepadanya.
Artinya kalaupun mau dibebaskan dengan gratis pun bisa. Kalau dibebaskan , orang yang dicintai Mush’ab yaitu ibunya pasti akan bahagia. Mush’ab tahu itu.
Mush’ab berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu orang ini (berarti ibu Muh’ab juga-pen) adalah orang yang sangat kaya. Mintalah tebusan yang sangat besar dan hasilnya untuk perjuangan Islam”.
Ya. Walapun Mush’ab sangat mencintai ibunya. Tapi cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan Perjuangan Islam jauh lebih besar.
Mush’ab melaksanakan Surat At Taubah ayat 24 “Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.”
Ketika Mush’ab wafat ia tidak punya harta. Untuk menutupi jenazahnya pun hanya ada selembar kain yang pendek. Kalau kepalanya ditutupi kakinya kelihatan. Kalau kakinya ditutupi kepalanya kelihatan.
Subhanallah seorang anak orang kaya rela meninggalkan semua kemewahan demi cintanya kepada Allah Rasul-Nya dan perjuangan Islam. Wallahu A’lam Bish Shawab.
COMMENTS