Tips Menulis: ditulis oleh Isa Alamsyah untuk KBM (Komunitas Bisa Menulis) Salah satu kelemahan penulis yang paling banyak ditemukan adalah ...
Tips Menulis:
ditulis oleh Isa Alamsyah untuk KBM (Komunitas Bisa Menulis)
Salah satu kelemahan penulis yang paling banyak ditemukan adalah pengulangan kata yang berlebih terutama kata ganti orang pertama.
Dalam workshop menulis 'Asma Nadia" kami sering menyebutnya serangan 'aku."
Kadang dalam satu paragraf ada yang menulis aku sampai 7 - 8 kali, padahal 1-3 aku saja sudah cukup.
Lalu bagaimana mengatasinya?
Prinsip paling sederhana yang perlu diingat adalah, ketika kita memulai satu kalimat utama dengan aku, maka seluruh hal terkait yang ada dalam paragraf tersebut mengacu pada si aku. Karena itu berbagai aktivitas yang ditulis di paragraf tersebut dilakukan oleh si aku tanpa kita tulis sekalipun.
Misalnya:
Aku bingung. Apakah aku harus pergi sekarang. Atau aku harus pergi nanti. Kepada siapa aku harus bertanya?
=
Perhatikan, pada paragraf di atas ada ada 4 kata aku.
Bisa kita kurangi sampai berapa?
Ini yang bisa kita lakukan
Aku bingung. Apakah harus pergi sekarang atau nanti. Kepada siapa harus bertanya? (kata aku hilang tiga kata pergi hilang 1)
Sekalipun 3 kata aku dibuang tidak akan mengurangi informasi kalimat karena kata aku di awal paragraf cukup mewakili semua kata kerja yang ada di kalimat berikutnya sekalipun tanpa subyek aku.
Jadi dengan menghilangkan subyek aku kalimat kita jadi efektif. Dalam kepenulisan kita tidak selalu harus memenuhi syarat SPOK (Subyek Predikat Obyek Keterangan). Bahkan seringkali tulisan lebih menarik jika subyek dihilangkan seperti contoh di atas.
Selamat mencoba
ditulis oleh Isa Alamsyah untuk KBM (Komunitas Bisa Menulis)
Salah satu kelemahan penulis yang paling banyak ditemukan adalah pengulangan kata yang berlebih terutama kata ganti orang pertama.
Dalam workshop menulis 'Asma Nadia" kami sering menyebutnya serangan 'aku."
Kadang dalam satu paragraf ada yang menulis aku sampai 7 - 8 kali, padahal 1-3 aku saja sudah cukup.
Lalu bagaimana mengatasinya?
Prinsip paling sederhana yang perlu diingat adalah, ketika kita memulai satu kalimat utama dengan aku, maka seluruh hal terkait yang ada dalam paragraf tersebut mengacu pada si aku. Karena itu berbagai aktivitas yang ditulis di paragraf tersebut dilakukan oleh si aku tanpa kita tulis sekalipun.
Misalnya:
Aku bingung. Apakah aku harus pergi sekarang. Atau aku harus pergi nanti. Kepada siapa aku harus bertanya?
=
Perhatikan, pada paragraf di atas ada ada 4 kata aku.
Bisa kita kurangi sampai berapa?
Ini yang bisa kita lakukan
Aku bingung. Apakah harus pergi sekarang atau nanti. Kepada siapa harus bertanya? (kata aku hilang tiga kata pergi hilang 1)
Sekalipun 3 kata aku dibuang tidak akan mengurangi informasi kalimat karena kata aku di awal paragraf cukup mewakili semua kata kerja yang ada di kalimat berikutnya sekalipun tanpa subyek aku.
Jadi dengan menghilangkan subyek aku kalimat kita jadi efektif. Dalam kepenulisan kita tidak selalu harus memenuhi syarat SPOK (Subyek Predikat Obyek Keterangan). Bahkan seringkali tulisan lebih menarik jika subyek dihilangkan seperti contoh di atas.
Selamat mencoba
COMMENTS