Sebentar lagi Rumah Cahaya Penjaringan memasuki usia setahun. Siapa saja yang berdiri di balik rumah cahaya kami ini? Selain teman-tema...
Sebentar lagi Rumah Cahaya Penjaringan memasuki usia setahun. Siapa saja yang berdiri di balik rumah cahaya kami ini?
Selain teman-teman di Forum Lingkar Pena, ada sosok-sosok lain dari Forum Pengajian Subuh (FOJIS) yang saat ini mengelola rumah cahaya Penjaringan dengan baik.
Sosok pertama adalah Romlah, bisa dibilang sebagai kepala sekolah TPA Penjaringan dan bendahara rumah cahaya. Jangan mengira gadis yang sehari-hari mengajar di beberapa madrasah ini mendapatkan gaji dari jerih payahnya mengurusi rumah cahaya, kecuali gaji dari Allah, untuk semua kepedulian, perhatian dan kerja kerasnya mengurusi rumah cahaya.
Selain Romlah, ada Rojak, ketua RT yang menjadi corong rumah cahaya bagi warga sekitar. Rojak yang kerap menghayo-hayo warga agar peduli dan mau ikut dalam kegiatan-kegiatan yang diprakarsai FOJIS di rumah cahaya. semangatnya luar biasa. Berbagai kegiatan rumah cahaya terselenggara karena kegigihan bapak dari dua anak ini.
Sedang Tarjo, selain memandori pembangunan rumah cahaya, bapak yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir ini, adalah pengurus inti dari rumah cahaya penjaringan. Meski angker, tapi baik. Alhamdulillah dengan adanya Tarjo, rumah cahaya jadi lebih aman, hehehe. Padahal waktu pagar mau dibuat, gak semua warga setuju. Wajah tarjo bisa dilihat di foto pembangunan awal rumah cahaya^_^
Sosok lain yang tidak mungkin dilupakan adalah Andi Birulaut. Penulis yang tidak produktif ^_^, sekaligus pekerja teater ini, merupakan perintis berdirinya rumah cahaya Penjaringan.
Besar di Penjaringan membuatnya dekat dengan masyarakat dan dikenal karena aktivitas kebaikannya di sana. Membuat celengan kayu dan mengedarkannya ke sekitar, agar ada tambahan dana, sudah lama dilakukannya, untuk keperluan anak-anak yatim yang disantuni FOJIS, bahkan sebelum rumah cahaya berdiri. Meskipun bukan pengurus, saat ini bisa dibilang Birulaut turut sebagai penentu kebijakan yang diambil rumah cahaya penjaringan, agar tetap maksimal untuk umat.
Seperti Romlah, baik Rojak maupun Tarjo, juga Birulaut, tidak ada yang menerima imbalan uang dari rumah cahaya. Mereka membantu dan berusaha keras memaksimalkan kegiatan di rumah cahaya. Motonya, Meski hanya menyumbangkan tenaga...
Ya, tidak selalu dengan uang, untuk menunjukkan kepedulian. Semoga Allah melimpahkan banyak kebaikan bagi mereka yang terus berbuat. amin...
COMMENTS